Selamat datang di blog dunia investasiku

Blog ini berisikan seluk beluk yang berkaitan dengan dunia investasi. Informasi kami kutib dari artikel-artikel yang ada di internet dan beberapa referensi buku.

INVESTASI adalah suatu istilah dengan beberapa pengertian yang berhubungan dengan keuangan dan ekonomi dan berkaitan dengan akumulasi suatu bentuk aktiva dengan suatu harapan mendapatkan keuntungan dimasa depan.

PRODUK investasi meliputi properti, emas, reksa dana, ternak, dollar, bahkan ada juga investasi akhirat.

Semoga yang kami tuangkan bisa menambah keanekaragaman informasi tentang investasi dan semoga bermanfaat.

Salam hormat,
DBUTH

Selasa, 10 Mei 2011

INVESTASI AKHIRAT

Investasi dalam kamus Oxford artinya menggunakan uang untuk meningkatkan nilai uang itu sendiri. Misalnya membeli barang, property, saham, reksadana dan menjualnya lagi setelah beberapa waktu untuk mengambil keuntungan yang lebih banyak dibandingkan dengan menyimpan uang di bank.

Banyak orang investasi dalam bentuk tanah, rumah, ruko atau bahkan hotel, kemudian setelah bertahun-tahun nilai property menjadi naik berlipat ganda. Ada juga yang investasi dalam bentuk saham, investasi pendidikan, investasi kesehatan. Selain itu investasi yang agak besar yaitu investasi pengeboran minyak/ gas, barang tambang emas, batu bara dan sebagainya.

Yang lebih hebat lagi, bukan hanya tanah yang dikapling-kapling. Saat ini langit juga sudah dikapling-kapling. Langit dikapling untuk jaringan satelit dan komunikasi seperti internet dan telepon seluler. Itulah kesenangan dunia. Semakin banyak diperoleh maka semakin tidak puas. Seperti orang yang kehausan diberi minum air laut, maka ia tidak akan pernah puas.

Namun demikian, investasi dunia sifatnya hanya sementara. Ia akan hilang dan tidak pula akan dibawa mati. Setelah kita mati, harta kekayaan akan menjadi milik ahli waris. Istri yang cantik tidak sudi ikut dikubur. Anak yang lucu tidak mau menemani lagi. Rumah yang mewah ditinggal. Mobil yang bagus tidak bisa dibawa ke kubur. Semuanya ditinggal, kecuali tiga hal yaitu : amal jariah, doa dari anak yang soleh dan ilmu yang bermanfaat.

Investasi akhirat sifatnya kekal. Hanya modal sedikit saja, hasilnya tidak terkira. Bahkan tanpa modal materi, hanya berzikir kepada Allah, maka Dia akan memasukkan orang ke surga dengan derajat yang tinggi. Dari Abu Darda ra., Rasulullah saw bersabda, maukah kuberitahukan kepadamu suatu amalan yang paling baik dan paling suci di sisi Tuhanmu, dan yang paling menaikkan derajatmu, dan lebih baik bagimu daripada menginfakkan emas dan perak, dan lebih baik bagimu daripada berjuang melawan musuh, kamu membunuh musuhmu atau musuh membunuhmu ? Para sahabat menjawab : ya. Sabda beliau saw : Zikrullah (Hadis riwayat Ahmad, Tirmizi dan Ibnu Majah) .

Di dalam Al Quran Allah SWT menawarkan perniagaan / bisnis sebagai investasi akhirat : Hai orang-orang yang beriman, maukah kamu Aku tunjukkan suatu perniagaan yang dapat menyelamatkan kamu dari azab yang pedih ? Hendaklah kamu beriman kepada Allah dan RasulNya, dan kamu berjuang di jalan Allah dengan bersungguh-sungguh, dengan hartamu dan dirimu. Dan itulah yang lebih baik jika kamu mengetahui . Niscaya Dia akan mengampuni dosa-dosa kamu, memasukkan kamu ke dalam surga, yang sungai-sungai mengalir di bawahnya. Dan tempat tinggal yang baik di surga Aden dan itulah keberuntungan yang besar. Dan ada lagi yang kamu sukai yaitu pertolongan dari Allah dan kemenangan yang dekat. Dan Berilah kabar gembira kepada orang-orang yang beriman. Hai orang-orang yang beriman, jadilah kamu penolong-penolong agama Allah!… (Surat Ash Shaff ayat 10-14).

Allah SWT, Dzat yang Maha Tinggi, Maha Pemberi rezeki, Raja Diraja, Penguasa dan Pemberi sekaligus Pencabut Kekuasaan para raja menawarkan investasi akherat, baik yang tanpa modal (dengan berzikir), atau dengan harta dan jiwa, yang mana saja harus kita ambil, seharusnya kita ambil. Yang jadi pertanyaan mengapa kita tidak mengambil tawaran Allah yang mengajak kita untuk berbisnis dengan-Nya, investasi akhirat. Atau kita ragu-ragu mengambil tawaran Allah SWT. Jawabnya karena iman kita lemah. Kita percaya bahwa neraka itu ada tapi kita masih sering nekat berbuat dosa. Kita percaya bahwa surga itu ada tapi kita masih sering malas-malasan berbuat kebaikan. Itu artinya kita percaya tapi kita kurang yakin bahwa neraka dan surga itu benar-benar ada.

Kalau ada calon presiden, gubernur, bupati atau walikota menawari kita untuk jadi tim suksesnya. Tanpa pikir panjang kita ambil. Padahal belum tentu untung. Untuk jadi tim sukses kadang harus keluar uang yang cukup besar juga. Nanti kalau calonnya menang uang akan kembali, baik dalam bentuk cash atau dikasih proyek. Kalau calonnya kalah, boro-boro dapat untung, babak belur yang didapat.

Yang jadi persoalan, bagaimana meningkatkan iman kita? Iman ini ibaratnya seperti uang. Kalau kita punya uang seribu atau kita punya uang semilyar. Sama-sama punya uang. Tapi, kalau kita punya uang hanya seribu, untuk beli pempek saja cuma dapat separuh. Beda kalau kita punya uang semilyar, kita bisa beli rumah, mobil dan segala macam yang kita sukai. Begitu juga dengan iman. Kalau iman kita lagi naik, maka kita mudah melakukan amal kebaikan, mudah baca Al Quran, mudah shalat wajib dan sunnat, bersedekah, berpuasa, berhaji, Sebaliknya kalau iman kita lagi turun, kita sulit beramal, bahkan kita lebih suka bermaksiat.

Kita bisa punya uang semilyar karena tahu pentingnya nilai uang. Sehingga kita melakukan usaha untuk mencari uang, menambah terus uang yang sudah kita miliki, investasi terus, lagi dan lagi, sehingga kita masuk kubur tidak bisa kabur. “Kamu telah dilalaikan (dari berzikir kepada Allah), karena bermegah-megahan, sehingga kamu masuk kubur” (At Takaatsur ayat 1-2).

Begitu juga dengan iman, kalau tahu nilai iman, maka kita akan berusaha untuk mendapatkan iman. Sama seperti berusaha untuk mendapatkan uang, maka kita berusaha untuk menanamkan investasi untuk mendapat dan meningkatkan iman. Cara mendapatkan iman tidak lain dan tidak bukan hanya dengan berdakwah, melakukan amar ma’ruf nahi munkar. Dari abu Sa’id Al Khudri ra. Berkata : “Aku mendengar Rasulullah saw bersabda, Barang siapa melihat kemungkaran dilakukan dihadapannya maka cegahlah dengan tangannya. Jika tidak mampu, maka dengan lidahnya. Jika tidak mampu maka bencilah dengan hatinya. Dan itu adalah selemah-lemah iman. (Hadis riwayat Muslim, Tirmizi, Ibnu Majah, Nasa’i).

Sekarang, berapa banyak kemungkaran berada dihadapan kita dan seberapa besar kita mencegah kemungkaran tersebut. Kemungkaran berada di rumah kita sendiri, tapi kita tak mampu merubah dengan tangan, lidah dan hati. Kemungkaran yang paling besar adalah meninggalkan shalat, karena itu berarti meruntuhkan agama. Anak kita sendiri sedang meruntuhkan agama (tidak shalat), adik kita, saudara kita, tetangga kita, dan banyak orang di sekitar kita sedang meruntuhkan agama. Maka untuk meningkatkan iman kita ajaklah orang-orang untuk kembali kepada Allah, untuk taat kepada Allah. Kita tingkatkan lagi pengorbanan kita untuk agama. “Barangsiapa menolong agama Allah maka Dia akan menolong kita dan Dia teguhkan langkah-langkah kita (Surat Muhammad ayat 7). Mari dipersilahkan, selain investasi tanah, sawah, rumah mewah, jangan lupa untuk investasi akherat. Semoga.
sumber: kompasiana.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar